Postingan

Menampilkan postingan dari 2009

KLASIFIKASI, TAKSONOMI DAN SISTEMATIK

Klasifikasi dalam kamus besar biologi diartikan sebagai susunan secara sistematis bentuk tumbuhan atau hewan dalam kelompok atau tingkatan-tingkatan yang didasarkan aturan tertentu, dengan kata lain klasifikasi merupakan penggolongan suatu makhluk hidup, baik itu hewan maupun tumbuhan. Klasifikasi bertujuan untuk menyederhanakan objek studi, mencari keseragaman dalam keanekaragaman. Dalam suatu populasi, betapapun besarnya, pasti dapat ditemukan kesamaan cirri atau sifat tertentu. Kesamaan inilah yang dijadikan dasar untuk menyusun klasifikasi. Berbicara mengenai klasifikasi, akan mengantarkan kita pada taksonomi. Lawrence, dalam bukunya Taxonomy of Vascular Plants mendefinisikan taksonomi sebagai ilmu pengetahuan yang mencakup identifikasi, tatanama dan klasifikasi objek, yang biasanya terbatas pada objek biologi yang bila dibatasi pada tumbuhan saja, sering diacu sebagai sistematik tumbuhan. Banyak yang menyamakan taksonomi dengan sistematik, padahal sebenarnya kedua istilah ini t...

DAUR HIDUP PAKIS HAJI Cycas rhumpii DAN PINUS Pinus merkusii

Gambar
PENDAHULUAN Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) adalah tumbuhan biji yang tidak meranggas, memiliki akar, batang, dan daun yang sejati, serta memiliki strobilus (seperti bunga pd angiospermae) sebagai alat perkembangbiakannya. Tumbuhan biji terbuka disebut juga tumbuhan biji telanjang karena bakal bijinya tidak dibungkus daun buah atau bakal buah. Contoh : Pakis Haji Cycas rumphii, Pinus Pinus merkusii A. PAKIS HAJI Pakis haji Cycas rumphii merupakan tumbuhan biji terbuka yang berbentuk menyerupai pohon kelapa. Daun berbentuk pita dan bertulang daun sejajar. Daun yang masih muda menggulung seperti tumbuhan paku. Batangnya tidak bercabang. Pakis haji atau populer juga dengan nama sikas adalah sekelompok tumbuhan berbiji terbuka yang tergabung dalam marga pakishaji atau Cycas dan juga merupakan satu-satunya genus dalam suku pakishaji-pakishajian (Cycadaceae). Masyarakat awam di Indonesia mengenal pakis haji dari beberapa spesies yang biasa ditanam di taman-taman menyerupai palem, yaitu...

PEPTIDOGLIKAN

Gambar
Perbedaan utma dari dinding sel bakteri gram positif dengan dinding bakteri gram negatif adalah: pada bakteri gram positif tersusun atas lapisan peptidoglikan relatif tebal, dikelilingi lapisan teichoic acid dan pada beberapa species mempunyai lapisan polisakarida, sedangkan dinding sel bakteri gram negatif mempunyai lapisan peptidoglikan relatip tipis, dikelilingi lapisan lipoprotein, lipopolisakarida, fosfolipid dan beberapa protein. Peptidoglikan (murein) yaitu susunan yang terdiri dari polimer besar dan terbuat dari N–asetil glukosamin dan asam N–asetil muramat yang saling berikatan silang (cross linking) dengan ikatan kovalen. Berikut tabel perbedaan kandungan antara dinding sel bakteri gram positif dengan dinding sel bakteri gram negatif: Tabel 3 Perbedaan penyusun dinding sel pada bakteri Penyusun dinding sel Bakteri gram positif Bakteri gram negatif Lapisan Peptidoglikan Komponen utama Komponen lain 40 lembar, 50% dari komposisi dinding sel Terletak di luar membran plasma Teic...

PERANAN BIOSURFAKTAN

Gambar
PENDAHULUAN Bioteknologi dan aplikasinya sedang dikembangkan di seluruh dunia diantaranya untuk mengeksploitasi sumber energi. Salah satunya adalah pemanfaatan mikroorganisme dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam kehidupan, pertumbuhan dan pembiakannya mikroba berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungannya dan dapat memberi efek positif maupun negatif. Salah satu efek positif aktivitas mikroba di lingkungan adalah kemampunannya untuk dimanfaatkan sebagai peningkat produksi minyak terutama melalui peningkatan perolehan minyak secara mikrobiologi. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa di antara mikroba itu ada yang mampu menghasilkan bahan kimia berupa biosurfaktan, biopolimer, biofilm, biosolven, bioasam, dan biogas. Biosurfaktan adalah molekul-molekul yang diproduksi oleh bakteri baik di daratan maupun di perairan. Biosurfaktan ini merupakan produk alternatif yang ramah lingkungan dengan biodegradabilitas lebih tinggi dan keaktifan permukaan lebih baik berbeda dengan surfaktan sin...

Sifat Dan Morfologi Virus

I. Sifat virus - Semua virus merupakan parasit obligat intraseluler. - Tidak mengandung enzim yang berhubungan dengan metabolisme energi dan secara keseluruhan tergantung dari sel hospes dalam proses biosintesis makromolekul. - Virus hanya mengandung satu asam nukleat yaitu DNA atau RNA : a. Genom DNA mempunyai struktur yang berserat rangkap (dauble stranded) b. Genom RNA mempunyai struktur yang berserat tunggal (single stranded). - Genom viral diselubungi oleh lapisan pelindung yang terdiri atas protein dan lipida. - Virus yang terdapat secara alami, sebetulnya menginfeksi semua organisme di alam: 1. Virus bakteri biasa ditemukan pada hampir semua golongan bakteri dan biasanya disebut bakteriofage. 2. Sel tanaman dapat diinfeksi, baik oleh virus maupun viroid yang merupakan molekul RNA kecil, sirkuler dan tidak berselubung. 3. Golongan insekta dari vertebrata dan diinfeksi oleh berbagai virus, bahkan beberapa virus dapat menginfeksi kedua golongan tersebut. Sifat-sifat komponen viral...

VIRUS HERPES SIMPLEKS

Herpes Simpleks disebabkan oleh 2 jenis virus, yiatu Virus Herpes Simpleks I (menyerang kepala) dan Virus Herpes Simpleks II (menyerang kelamin). Merupakan virus DNA yg memiliki selubung (envelop) Dapat menyebabkan lisis sel atau lisogenik Struktur Virus Herpes Herpes simpleks virus tipe 1 Sering disebut sebagai cacar, ditandai dengan adanya bintil kecil berisi cairan yang paling sering terjadi pada wajah. Untuk tipe 1 infeksi jarang terjadi di daerah alat kelamin. Biasanya mengenai mata, seperti sakit mata biasa, berwarna merah, terasa sakit. Pada bibir biasa timbul gelembung gelembung kecil berisi air atau luka luka kecil dan rasanya sangat nyeri. Jumlahnya bervariasi. Kulit terasa gatal, menyengat, seperti terbakar. Luka dari infeksi ini jarang meninggalkan bekas luka. Virus yang menyebabkan infeksi masih dalam tubuh. Ia pindah ke sel saraf di mana ia tetap dalam keadaan istirahat. Seseorang dapat terkena kembali, baik di lokasi yang sama dengan infeksi pertama maupun di dekat situs...